Pasca Spin Off PG, PTPN XI Fokus Program BULE

Setelah Spin Off 13 PG, PTPN XI fokus melaksanakan uji coba Program Tumpangsari Tebu dan Kedelai atau disebut juga BULE. Hal ini disampaikan Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja seusai melakukan rapat koordinasi pasca spin off pabrik gula antara Sugar Co PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dengan Direktur PTPN Gula barusan ini.

“PTPN XI serta PTPN Gula telah melepas sejumlah pabrik gulanya untuk selanjutnya dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara atau SGN sebagai Subholding Gula PTPN Group. Keseluruhan ada 13 Pabrik Gula aktif milik PTPN XI yang di spin off. Selanjutnya kami fokus ke kegiatan on farm kebun tebu. Salah satunya Project Program Tumpangsari Tebu dan Kedelai”, lanjut Tulus Panduwidjaja.

Setidaknya mulai awal Agustus lalu lahan PTPN XI di Jatiroto Lumajang seluas 10 hektar digunakan sebagai project penanaman tumpang sari tebu dengan kedelai menggunakan metode “ring pit”.

“Estimasi panen perdana akhir bulan ini dengan prakiraan taksasi produktivitas sebesar dua ribu kilo (2 ton) per hektarnya. Saat ini tanaman kedele sudah fase pengisian polong. Semoga program Bule berjalan optimal. Panen perdana diperhitungkan akhir Oktober ini. Jika uji coba ini sukses, ke depan akan kami tingkatkan luasan sistem tumpangsarinya, sehingga produksi akan bisa memenuhi kebutuhan kedelai masyarakat “, lanjutnya.

Terpisah Komisaris Utama PTPN XI, Osmar Tanjung mendukung upaya manajemen melakukan Program Tumpang Sari Tebu Kedele (Bule) mengingat Indonesia masih import kedele. Program Bule adalah salah satu upaya PTPN atau BUMN agar Indonesia mengurangi import kedele, dan tentu agar swasembada kedele tercapai di masa datang.

“Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya manajemen untuk melakukan Optimalisasi Aset, baik untuk aset yg bisa dimanfaatkan untuk pertanian maupun sektor non pertanian. Hal ini dilakukan terlebih setelah aksi korporasi PTPN XI melepas pabrik gula. PTPN XI memiliki aset berupa tanah dan bangunan. Oleh sebab itu program BULE patut dikembangkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan kedelai masyarakat”, tutup Osmar Tanjung.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *