Pentingnya memiliki Innovative Work Behavior

Menurut Sajiwo (2014) inovasi adalah suatu proses memikirkan dan mengimplementasikan pemikirantersebut, sehingga menghasilkan hal baru berbentukproduk, jasa, proses, cara, kebijakan, dan lain sebagainya. Dalam konteks inovasi organisasional, salahsatu alternatif untuk membentuk organisasi yang inovatifadalah melalui inovasi oleh anggota (individu) organisasi.

Menurut Yuan & Woodman (2010), perilaku kerja inovatifadalah keinginan anggota organisasi untukmemperkenalkan, mengajukan serta mengaplikasikan ide-ide, produk, proses, serta prosedur baru ke dalampekerjaannya, unit kerja atau organisasi tempat bekerja.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, disimpulkanbahwa perilaku kerja inovatif merupakan serangkaianperilaku individu yang mengarah pada eksplorasi, pemunculan, pengenalan dan penerapan ide baru dalamsuatu kelompok/organisasi mengenai metode, proses, produk maupun jasa yang bernilai manfaat bagiorganisasi.

Pentingnya memiliki innovative work behavior bagikaryawan adalah karena didalam suatu organisasi atauperusahaan mengacu pada penciptaan, pengenalan, danpenerapan ide-ide baru secara sengaja di tempat kerja, dalam kelompok atau di dalam organisasi untuk tujuanpeningkatan kinerja.

Lalu apa saja yang menjadi karakteristik Individu yang memiliki Perilaku Kerja Inovatif tersebut? Menurut Zhou & George (2001) disebutkan karakter dari individu yang memiliki perilaku inovatif, diantaranya;

1) mencari tahu teknologi baru, proses, teknik dan ide-ide baru,
2) menghasilkan ide-ide kreatif,
3) menawarkan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain,
4) meneliti dan menyediakan sumber daya yang diperlukanuntuk mewujudkan ide-ide baru, serta
5) mengembangkan rencana dan jadwal yang matanguntuk mewujudkan ide baru tersebut.

Hampir sama secara garis besar karateristik individu yang memiliki perilaku kerja inovatif yang dikemukakan olehZhou & George (2001) tersebut, menurut West (1997 dalam Aditya & Ardana, 2016) karateristik individu yang memiliki perilaku kerja inovatif adalah ;

(1) tendensi untuk menciptakan ide-ide baru,

(2) toleran terhadap ambiguitas,

(3) adanya keinginan untuk menjadi efektif, dan

(4) berorientasi pada inovasi serta pencapaian.

Untuk menjadi individu yang memiliki perilaku kinerjainovatif, beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya, yakni;

(1) budaya organisasi dan iklim,

(2) hubungan dengan atasan,

(3) karakteristik pekerjaan,

(4) konteks sosial/kelompok, dan

(5) perbedaan individu.

Beberapa ciri-ciri khas individu yang memiliki yakni, tidakmau diam artinya ada saja yang dikerjakan yang pentingpositif, pandai memanfaatkan waktu luang,banyak ide danbanyak akal, suka mengadakan pembaharuan(berinovasi) serta memiliki sifat kreatif.

 

Artikel ini dibuat oleh Rosari Oktoria Serena untukmemenuhi tugas Manajemen Pemasaran Program StudiMagister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara.

Related posts