
IDNNews.id, Batam – Lambatnya proses lelang pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Batam, menjadi sorotan Anggota Komisi 1 DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha.
Pihaknya menilai, proses lelang SPAM terbilang sangat bertele-tele dan lambat. Mengingat, hingga saat ini Badan Pengusahaan (BP) Batam baru menyelesaikan hasil prakualifikasi empat perusahaan dan konsorsium yang dinyatakan lolos.
“Sebagai wakil rakyat, kami berhak memberi masukan kepada BP Batam agar segera menuntaskan lelang SPAM itu. Artinya jangan sampai berlarut, sehingga proses untuk pendistribusian air di Batam bisa lebih maksimal lagi,” jelas Politisi Partai Hanura ini pada Kamis (6/1/2022).
Ia pun mengakui, pengawasan proses lelang SPAM Batam tak melekat pada DPRD Batam. Dimana BP Batam sebagai penyelenggara lelang pengelolaan SPAM, bukan OPD dari Pemerintah Kota Batam.
Pihaknya pun berharap jangan ada lagi memperpanjang operator (sementara) dalam pengelolaan SPAM di Batam.
“Karena jika pengelolaan SPAM oleh PT Moya ini diperpanjang terus, akan menimbulkan kecurigaan masyarakat dalam lelang SPAM ini. Ini sudah mau satu tahun lebih masa transisinya. Kita berharap bukan lagi masa transisi. Kalau sudah definitif, tentu operator SPAM itu lebih maksimal dalam memberikan pelayanan ke masyarakat,” katanya.
Karena itu ia menilai, lelang SPAM ini harus segera diselesaikan oleh BP Batam. Sebab, Moya selaku operator masa transisi, tentu tidak akan berani berinvestasi besar.
Sehingga dengan tidak adanya investasi, tentunya persoalan yang selama ini terjadi tidak akan bisa terselesaikan.
Ia menyampaikan, ada beberapa tugas yang akan menjadi pekerjaan pemenang lelang ke depannya. Dari mulai pendistribusian air yang masih tidak merata. Sehingga beberapa daerah di Batam baru bisa mendapatkan air di waktu Subuh.
“Ini sangat mengganggu masyarakat dalam hal beraktivitas,” tuturnya. (***)