SEKOLAH PARULIAN TETAP GALAKKAN LITERASI WALAU DIMASA PANDEMI

Akibat pandemi COVID-19 berbagai program kegiatan sekolah banyak mengalami hambatan, utamanya kegiatan yang melibatkan siswa untuk tatap muka. Seperti misalnya kegiatan literasi siswa di sekolah. Banyak sekolah yang tidak lagi melaksanakan program literasi.

Namun Sekolah Parulian tetap konsisten dengan program literasi sekolahnya. Walaupun masa pandemi tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap menjalankan berbagai kegiatan literasi di sekolah.

Menurut Sekretaris Yayasan Pendidikan Parulian Erita Siburian, literasi sudah menjadi ruh bagi Sekolah  Parulian, oleh karenanya kami tetap menggalakkan program literasi ini walaupun di masa pandemi.

“Bagi kami, literasi sudah menjadi ruh Sekolah Parulian. Sejak kami mencanangkan sebagai Sekolah literasi pada tahun 2016, kami merasakan betul manfaat dan dampak dari program literasi ini. Sehingga walaupun dalam situasi pandemi kami tetap melaksanakan program literasi, namun tentunya tidak sama dengan kegiatan literasi sebelum pandemi. Kami melakukan berbagai modifikasi program literasi”, ungkap Erita Siburian.

Lanjut Erita Siburian, kegiatan literasi kita sesuaikan dengan kondisi dimasa pandemi ini dengan tetap mengacu kepada protokol kesehatan yang ketat. Adapun kegiatan literasi yang dilakukan Sekolah Parulian adalah sebagai berikut:

Pertama, Sekolah telah membentuk Tim Literasi Sekolah yang bertugas dan berfungsi untuk memastikan program literasi berjalan di sekolah. Tim ini merencanakan kegiatan literasi, melaksanakan dan melakukan evaluasi.

Kedua, kegiatan membaca 15 menit dilakukan secara daring dan luring. Bagi siswa yang belajar daring siswa diminta membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Bagi yang luring, membaca 15 menit setiap harinya di rumahnya masing-masing.

Ketiga, kegiatan menulis setiap minggu sekali. Kegiatan ini dilakukan baik secara daring dan luring. Hasil kegiatan menulis disampaikan ke guru wali kelasnya. Tulisan-tulisan terbaik akan mendapatkan reward dari sekolah.

Keempat, kegiatan mendengar termbimbing (mendering). Setiap siswa diminta untuk mendengarkan dan menyimak presentasi dari siswa lainnya.

Kelima, sekolah memberikan pelayanan peminjaman buku melalui perpustakaan sekolah kepada siswa. Siswa sekali seminggu diperkenankan meminjam buku ke perpustakaan sekolah.

Keenam, sekolah memberikan pelayanan peminjaman buku ke rumah siswa melalui Kereta Pustaka Sekolah Parulian.

Ketujuh, program Wisata Baca Sekolah Parulian melalui Kereta Pustaka keliling ke masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ketujuh program literasi ini menurut Erita Siburian terus dilakukan Sekolah Parulian untuk mendukung proses pembelajaran kepada siswa. Dan dimasa pandemi ini, kegiatan literasi sangat bermanfaat dan berdampak baik bagi siswa, terlebih kita akan menghadapi AKM yang didalamnya memuat test literasi, imbuh Erita lagi.

Sekolah Parulian merupakan sekolah swasta di Medan yang sejak awal telah menjadikan literasi sebagai program unggulan sekolahnya. Dari program literasi ini mereka telah mendapatkan manfaat dan dampak yang luar biasa bagi siswanya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *